Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

CINTA HUJAN ABADI ( Part III- End )

  Bibir ku membisu serta mata aku membengkak karena mata aku tak kunjung henti turunkan serpihan kesedihan pilu di hati. Semua orang telah pergi dari pemakaman ini. Hanya aku dan kursi roda yang masih termenung menatapi ukiran nama di nisan seakan-akan tidak percaya karna terlalu cepat terjadi. Kubaca sekali lagi nama itu dengan lemah Ellang Saputra Aditya Pratama bin Rian Nugraha Pratama. Aku turun dari kursi roda. Kupegang nisan itu dan menangis di pusaran makam ellang. “ Ellang, cintaku kenapa kau pergi begitu cepat. Meninggalkan diriku dalam kehampaan sendiri. Namun apa daya semua ini telah terjadi.”sedihku Sekilas terbayang masa yang indah silam. Menyentuh tulus direlung hati terdalam. Saat kau hadir dalam hidupku terasa indah. Saat-saat yg indah, saat masih bersamamu dan mewarnai dunia. Di tengah aku mengingat masa-masa dengannya. Angin sejuk berhembus berlalu menyapaku. Entah kenapa saat itu aku merasakan seolah-olah Ellang berada di situ. “Sapu, makasih buat semuanya. Mak

Postingan Terbaru

CINTA HUJAN ABADI (Part II)

CINTA HUJAN ABAD (PART 1)

Si Kecil lagi susah makan atau lagi GTM (Gerakan Tutup Mulut) Coba beri Alpukat Mentega ini, membantu saat GTM dan Asupan Penambah Berat Badan Si Kecil

Benarkah daun sungkai dapat mengobati covid19?

Jembatan Gentala Arasy, Ini Kebanggaan Kota Ku

Eksfoliasi Kulit Wajah dengan N'PURE Cica Clear Pad