serpihan sesal adi #cerpen
SERPIHAN SESAL ADI.
Oleh: elfina yunisari
Oleh: elfina yunisari
Ini cerita fina. Cerita celotehan gag penting fina. Cerita khayal fina. Cerita aneh fina {Goresanpenafina}
Sayup-sayup terdengar azan magrib telah terdengar berkumandang . Terlihat Adi terburu-buru keluar rumah.
“mau ke mana magrib-magrib gini ?”tanya Yani
“udah deh, ini bukan urusan loe.! Oh iya, tadi uang sambil di laci gue ambil semua!” jawab Adi sambil sedikit mabuk.
“aduh, bang...itu uang buat beli beras bes...”ucap Yani yang tak dihiraukan Adi. Dia sudah sampai di halaman depan.
Di antara hiruk-pikuk kendaraan di jaan, Adi berjalan sempoyongan dengan miras di tangannya. Tiba-tiba sebuah mobil kijang yang melaju cepat mengahantam tubuhnya yang setengah tak sadar karena mabuk. Adi pun tergeletak di tanah dengan kepala penuh darah. Tapi, mobil itu terus melaju tak bertanggung jawab.
***
Perlahan Adi membuka matanya, langit langit kamar rumah sakit terlihat sedikit buram. Dia masih pusing. Matanya memar dan kepalanya dibalut perban.
“Allhamdulillah, kamu sudah sadar, bang!”syukur Yani yang duduk di samping Adi. Adi tak menjawab. Mulutnya masih terkunci rapat. Dia merasakan sekujur tubuhnya sakit semua.
“sudahlah bang, nggak usah dipikirin. Kata dokter, kamu Cuma luka ringan!”hibur Yani.
Kata-kata yang diucapkan ibunya itu terasa seperti angin kecil yang lewat begitu saja. Bukannya di tidak menghiraukan, tapi dia masih teralalu sibuk untuk merasakn kepalanya yang terlalu pusing.
***
Hari ini hari ketiga Adi di rawat di rumah skait. Dia tak tahu mengapa dokter tak mengijinkkan pulang. Padahal, kondisinya cukup membaiok. Saat itu Adi tertidur pulas. Yani duduk termenung di sampingnya. Lalu seorang dokter setengah baya memasuki ruangan itu.
“selamat sore, dek!”sapa dokter itu.
“sore, dok! Bagaimana keadaan abang saya?apakah dia sudah boleh pulang?”tanya yani tak sabar.
“iya, dek !besok abang kamu sudah boleh pulang. Tapi, ada sesuatu hal yang ingin saya sampaikan,”ucap dokter itu.
“ada apa, dok ?”tanya yani heran
“dek, abang kamu positif mengidap HIV ! ini hasil tes darahnya!”ungkap dokter itu sambil menyodorkan secarik kertas kepadanya.
“HIV?’ucap yani shock.
“iya dek. Hiv!”jawab dokter itu.
Tanpa mereka sadari, Adi mendengar percakapan mereka. Air matanya pun mulai keluar dari sudut-sudut matanya.
***
Kenyataan pahit itu membuat Adi shock dan sadar akan kelakuaanya dulu.
“yani,,,yani,,,yani..!”panggil adi ke yani, adik satu-satunya. Dari dalam kamarnya
“iya, tunggu sebentar!”sahut yani dari dapur.
“ada apa, bang ?” tanya yani saat memasuki kamar abangnya itu.
Air mata adi keluar begitu saja dan matanya. Belum sempat dia berkata, dia sudah terisak-isak dalam tangisnya.
“yani,,,yan,, maafkan abang , maafkaan semua kelakuan adi selama ini!. Abang sadar sudah berbuat banyak dosa. Dan tidak menjalankan tugas dan memberi mu nafkah setelah orang tua kita tidak ada” jawab adi.
Yani, udah memaafkan kamu, bang!”
“aku sadar umurku sudah tak lama lagi. Yani gag usah merahasiakan dari aku. Maffakn aku. ” jawab adi melemah.
“abang gag boleh ngomong gitu. Kita kan gag tau, hanya allah yang maha tau.”jawab yani yang iinya mulai basah dengan air mata.
***
Sayup-sayup terdengar azan magrib telah terdengar berkumandang . Terlihat Adi terburu-buru keluar rumah.
“mau ke mana magrib-magrib gini ?”tanya Yani
“udah deh, ini bukan urusan loe.! Oh iya, tadi uang sambil di laci gue ambil semua!” jawab Adi sambil sedikit mabuk.
“aduh, bang...itu uang buat beli beras bes...”ucap Yani yang tak dihiraukan Adi. Dia sudah sampai di halaman depan.
Di antara hiruk-pikuk kendaraan di jaan, Adi berjalan sempoyongan dengan miras di tangannya. Tiba-tiba sebuah mobil kijang yang melaju cepat mengahantam tubuhnya yang setengah tak sadar karena mabuk. Adi pun tergeletak di tanah dengan kepala penuh darah. Tapi, mobil itu terus melaju tak bertanggung jawab.
***
Perlahan Adi membuka matanya, langit langit kamar rumah sakit terlihat sedikit buram. Dia masih pusing. Matanya memar dan kepalanya dibalut perban.
“Allhamdulillah, kamu sudah sadar, bang!”syukur Yani yang duduk di samping Adi. Adi tak menjawab. Mulutnya masih terkunci rapat. Dia merasakan sekujur tubuhnya sakit semua.
“sudahlah bang, nggak usah dipikirin. Kata dokter, kamu Cuma luka ringan!”hibur Yani.
Kata-kata yang diucapkan ibunya itu terasa seperti angin kecil yang lewat begitu saja. Bukannya di tidak menghiraukan, tapi dia masih teralalu sibuk untuk merasakn kepalanya yang terlalu pusing.
***
Hari ini hari ketiga Adi di rawat di rumah skait. Dia tak tahu mengapa dokter tak mengijinkkan pulang. Padahal, kondisinya cukup membaiok. Saat itu Adi tertidur pulas. Yani duduk termenung di sampingnya. Lalu seorang dokter setengah baya memasuki ruangan itu.
“selamat sore, dek!”sapa dokter itu.
“sore, dok! Bagaimana keadaan abang saya?apakah dia sudah boleh pulang?”tanya yani tak sabar.
“iya, dek !besok abang kamu sudah boleh pulang. Tapi, ada sesuatu hal yang ingin saya sampaikan,”ucap dokter itu.
“ada apa, dok ?”tanya yani heran
“dek, abang kamu positif mengidap HIV ! ini hasil tes darahnya!”ungkap dokter itu sambil menyodorkan secarik kertas kepadanya.
“HIV?’ucap yani shock.
“iya dek. Hiv!”jawab dokter itu.
Tanpa mereka sadari, Adi mendengar percakapan mereka. Air matanya pun mulai keluar dari sudut-sudut matanya.
***
Kenyataan pahit itu membuat Adi shock dan sadar akan kelakuaanya dulu.
“yani,,,yani,,,yani..!”panggil adi ke yani, adik satu-satunya. Dari dalam kamarnya
“iya, tunggu sebentar!”sahut yani dari dapur.
“ada apa, bang ?” tanya yani saat memasuki kamar abangnya itu.
Air mata adi keluar begitu saja dan matanya. Belum sempat dia berkata, dia sudah terisak-isak dalam tangisnya.
“yani,,,yan,, maafkan abang , maafkaan semua kelakuan adi selama ini!. Abang sadar sudah berbuat banyak dosa. Dan tidak menjalankan tugas dan memberi mu nafkah setelah orang tua kita tidak ada” jawab adi.
Yani, udah memaafkan kamu, bang!”
“aku sadar umurku sudah tak lama lagi. Yani gag usah merahasiakan dari aku. Maffakn aku. ” jawab adi melemah.
“abang gag boleh ngomong gitu. Kita kan gag tau, hanya allah yang maha tau.”jawab yani yang iinya mulai basah dengan air mata.
***
Komentar
Posting Komentar
Hai, asslamualaikum :)
Gimana bacaanya ? :)
Yuk tinggalkan komentarnya setelah membaca ya dengan baik :)
Dan Jadi orang baik dan sopan iu gratis lho :)